Di ufuk senja yang temaram jingga,
terjalin kisah antara kita bertiga.
Dua hati berbisik dalam satu irama,
namun langkahku terjerat dilema.
Dia lembut bagai angin senja,
kau hangat serupa fajar yang menyapa.
Kalian hadir bagaikan takdir,
mewarnai hatiku dengan cahaya nan lirih.
Kakak berkarisma, penuh wibawa,
sepupu setia, penjaga rasa.
Namun, bagaimana harus kupilih,
jika cinta tumbuh tanpa aba-aba?
Aku takut melukai yang satunya,
namun tak bisa mengingkari yang lainnya.
Mengapa cinta begitu kejam,
menjalin rindu dalam bayang kelam?
Bersama kalian, aku temukan bahagia,
tanpa perlu merengkuh salah satu saja.
Namun takdir menuntut jawaban pasti,
dan aku gentar akan kehilangan.
Haruskah cinta memilih satu,
saat dua hati telah menyatu?
Ataukah jiwa ini terbelah dua,
terjebak dalam takdir yang tak bersuara?
Dua cinta, satu jiwa, aku terjebak di antara dilema.
Penulis: Mawar Setia Cahayani
Gadis asal Demak yang selalu bersinar dengan keceriaan dan kehangatannya, seolah dunia ini tak pernah mampu meredupkan sinarnya.
Emoticon