Masih dalam suasana lebaran, ini kali kami kedatangan tetangga yang telah mukim di Kalimantan.
Hampir lima tahun yang lalu, mengetahui kami menginisiasi gerakan literasi masyarakat yang belakangan ternamai 'Gubug Baca', sontak membuat Bunda Tsaqif @nenengzulfaidah mendonasikan sejumlah bacaan dan buku bermutunya kepada kami.
Sekecil apapun kepedulian tetaplah kepedulian.
Kepedulian itu masih saja terus mengalir sepanjang ini, hingga kini, Jumat malam (4/4) ini.
"Sudah tidak dibaca," singkatnya sembari menyerahkan bingkisan cinta tersebut.
Haru rasanya, ternyata kami masih mempunyai orang-orang yang peduli dengan literasi. Meski dampaknya tidak dapat dipetik hanya dengan satu malam, barang satu dua pekan. Melainkan barangkali buah dari kegiatan ini baru terasa usai melewati banyak purnama dan penanggalan.
Usai menyerahkan bingkisan cinta di basecamp Gubug Baca, Mas Tsaqif beserta Sang Adik melahap judul demi judul buku-buku yang ada di gubuk Gubug Baca.
"Anak sekecil itu sudah rakus membaca buku, bacaan. Bahkan buku yang cukup tebal diraihnya," batin kami.
"Calon profesor!" seloroh kami menimpali Bundanya yang menceritakan kedua anaknya lebih akrab dengan buku ketimbang ponsel pintar.
Azan Isya, berkumandang. Mereka pun undur diri.
Kami bersalaman dan menyelipkan sejumput doa.
"Sehat dan bahagia selalu, untuk mereka yang tidak memikirkan diri sendiri. Untuk mereka yang peduli dengan sesama," amin kami dalam hati.
Bagi yang ingin meminjam buku—baik buku cerita anak-anak maupun novel—bisa berkunjung ke basecame. Tak sedikit buku yang perlu dan enak dibaca.
Syahdan,
sekali lagi..
Selamat ber-lebar-an!
Sungkem ndalem 🙏🏼❤️🌎

Posted by 
Emoticon